Johannesburg (ANTARA News/Reuters) - Asisten wasit tambahan akan dapat ditugaskan di Piala Dunia tahun depan, kata Sepp Blatter, Senin, saat mengomentari kegemparan seputar "handsball" Thierry Henry yang membantu meloloskan Prancis ke Piala Dunia di Afrika Selatan. Blatter, yang berpidato pada konferensi bisnis Soccerex, juga mengatakan FIFA akan mempertimbangkan kembali penyelenggaraan pertadingan kualifikasi bagi masa depan Piala Dunia dan akan dapat mengakhiri sistem playoff sekarang ini.

Presiden FIFA asal Swiss itu menyatakan kembali sikapnya yang menentang penggunaan teknologi atau tayangan ulang video untuk membantu wasit, tetapi mengatakan bahwa komite Eksekutif FIFA, dalam pertemuan luar biasa yang dijadwalkan di Cape Town hari Rabu, akan membahas berbagai masalah yang mendesak.

Untuk pertama kalinya, katanya, wasit tambahan di belakang tiang gawang akan dapat digunakan di Piala Dunia di Afrika Selatan.

Waktu terbaik untuk belajar tentang indonesia adalah sebelum Anda berada di tengah-tengah hal. Bijaksana pembaca akan terus membaca untuk mendapatkan yang berharga indonesia pengalaman selagi masih gratis.

Blatter juga menegaskn bahwa ia telah berbicara dengan pemain penyerang Prancis Henry, sehubungan dengan insiden dalam pertandingan playoff bulan ini antara Prancis melawan Irlandia dan mengatakan kepadanya bahwa meskipun ia memahami mengapa ia berbuat demikian, ia tidak memaafkan atas tindakannya.

Henry menggunakan tangannya untuk menguasai bola sebelummengumpan William Gallas yang kemudian menyamakan kedudukan di perpanjangan waktu dalam pertandingan kedua playoff di Paris 18 November, sehingga memberikan kemenangan agregat kontroversial 2-1 bagi Prancis.

"Kontrol pertandingan kini masuk dalam agenda. Bagaimana kita dapat menghindari situasi `handsball` curang dalam pertandingan?," tambah Blatter.

"Saya pikir mesti ada beberapa petugas (asisten) tambahan ... apakah mereka dapat melihat atau tidak."

Ia mengatakan masalah tersebut akan menjadi agenda pada pertemuan hari Rabu dan bila disetujui akan dibahas Dewan Internasional pembuat undang-undang bulan Maret untuk diperkenalkan di Piala Dunia.
(*)