Surabaya, (tvOne). Sebanyak 22.000 ton beras impor siap disalurkan ke sejumlah daerah di Luar Pualu Jawa oleh Perum Bulog Divisi REgional Jawa Timur. Hal itu sesuai dengan penugasan Menteri Perdagangan. "Proyeksi wilayah yang akan menyerap beras impor tersebut sama dengan yang kami alokasikan ke luar Jawa selama ini," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jatim, Agusdin Fariedh di Surabaya, Rabu, (22/12). Menurut Agusdin, beberapa wilayah itu diantaranya Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, Papua, Sumatera Barat, Jambi, Medan, Aceh, dan Kalimantan. "Namun penyalurannya menunggu selesainya proses administrasi bongkar Kapal VTC Globe Vietnam yang kini belum sandar di Tanjung Perak Surabaya atau masih di Karang Jamoang," ujarnya. I trust that what you've read so far has been informative. The following section should go a long way toward clearing up any uncertainty that may remain.
Agusdin mengaku belum dapat memperkirakan kapan pengalokasian 22.000 ton beras impor transit di Jatim dapat direalisasi. "Kalau proses administrasi sudah beres, kami yakin satu sampai dua hari tahap bongkar kapal bisa selesai. Apalagi, layanan bongkar muat di Tanjung Perak lebih cepat dibandingkan pelabuhan di daerah lain," katanya. Agusdin menambahkan, tugas sebagai tempat transit beras impor pernah dilakukan pada 2007 sebanyak 236.000 ton untuk daerah luar Pulau Jawa. "Jatim dipilih karena Pemerintah Pusat menilai provinsi ini memiliki banyak gudang dengan total daya tampung sebesar 1,2 juta ton," katanya. Menyinggung penugasan transit beras impor 2010, lanjut dia, sebanyak 250.000 ton. Dari besaran tersebut 50 persen dari Vietnam dan 50 persen Thailand. "Kami targetkan tahap penyalurannya selesai 15 Februari 2011 sehingga tidak mengganggu masa panen petani dan tidak menurunkan harga gabah serta beras di pasar," katanya. (Ant)
Agusdin mengaku belum dapat memperkirakan kapan pengalokasian 22.000 ton beras impor transit di Jatim dapat direalisasi. "Kalau proses administrasi sudah beres, kami yakin satu sampai dua hari tahap bongkar kapal bisa selesai. Apalagi, layanan bongkar muat di Tanjung Perak lebih cepat dibandingkan pelabuhan di daerah lain," katanya. Agusdin menambahkan, tugas sebagai tempat transit beras impor pernah dilakukan pada 2007 sebanyak 236.000 ton untuk daerah luar Pulau Jawa. "Jatim dipilih karena Pemerintah Pusat menilai provinsi ini memiliki banyak gudang dengan total daya tampung sebesar 1,2 juta ton," katanya. Menyinggung penugasan transit beras impor 2010, lanjut dia, sebanyak 250.000 ton. Dari besaran tersebut 50 persen dari Vietnam dan 50 persen Thailand. "Kami targetkan tahap penyalurannya selesai 15 Februari 2011 sehingga tidak mengganggu masa panen petani dan tidak menurunkan harga gabah serta beras di pasar," katanya. (Ant)
No comments:
Post a Comment