Denpasar, (tvOne) Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali, menangani 13 pasien korban ledakan petasan pada malam peralihan tahun dari 2010 ke 2011. "Dari korban yang masuk ke rumah sakit itu, termasuk salah seorang dari pantai Kuta yang bagian kelingking tangan kirinya putus akibat menyalakan kembang api," kata Ni Ketut Sulasti bagian penerimaan pasien RSUP Sanglah Denpasar, Sabtu. Korban akibat petasan di Pantai Kuta pada malam peralihan tahun itu sebennarnya melibatkan dua orang, seorang lainnya warga negara asing yang bagian tangannya mengalami luka bakar, namun ditangani salah satu rumah sakit swasta di Kawasan Kuta. Sedangkan sebelas pasien lainnya akibat kasus serupa datang dari sejumlah tempat di Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan sekitarnya. "Seluruh pasien akibat ledakan mercon itu hanya menjalani rawat jalan, tidak sampai harus rawat inap," ujarnya. It's really a good idea to probe a little deeper into the subject of mobil keluarga ideal terbaik indonesia. What you learn may give you the confidence you need to venture into new areas.
Ni Ketut Sulasti menambahkan, selama 24 jam pada hari peralihan tahun sejak Jumat (31/12) pukul 07.00 Wita hingga Sabtu (1/1) PUKUL 07.00 waktu setempat menangani 305 pasien. Pasien akibat berbagai kasus penyakit itu ditangani bagian bedah 150 orang, bagian medik 151 orang dan kebidanan empat orang. Diantara pasien yang masuk pada hari peralihan tahun itu termasuk diantaranya 20 orang akibat kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di sejumlah lokasi di daerah ini. Kepala Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP Sanglah dr Kresna Wibawa menambahkan, pasien korban kecelakaan lalu lintas didominasi para pengguna sepeda motor., namun tidak ada pasien yang harus menjalani operasi berat. Rata-rata pasien mengalami "trauma cedera" di beberapa bagian tubuhnya, seperti di kaki, tangan dan sekitar kepala, akibat tergelincir, enggan menggunakan helm ataupun mengendarai sepeda motor dalam keadaan mabuk dan ugal-ugalan, katanya. RSUP pada hari peralihan tahun itu menyiagakan 71 dokter yang khusus bertugas di instalasi rawat darurat (IRD), sehingga setiap pasien yang datang dapat ditangani dengan baik. Persiapan itu dilakukan bercermin dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya yang cukup banyak pasien datang setelah mengalami insiden saat perayaan malam tahun baru. (Ant)
Ni Ketut Sulasti menambahkan, selama 24 jam pada hari peralihan tahun sejak Jumat (31/12) pukul 07.00 Wita hingga Sabtu (1/1) PUKUL 07.00 waktu setempat menangani 305 pasien. Pasien akibat berbagai kasus penyakit itu ditangani bagian bedah 150 orang, bagian medik 151 orang dan kebidanan empat orang. Diantara pasien yang masuk pada hari peralihan tahun itu termasuk diantaranya 20 orang akibat kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di sejumlah lokasi di daerah ini. Kepala Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP Sanglah dr Kresna Wibawa menambahkan, pasien korban kecelakaan lalu lintas didominasi para pengguna sepeda motor., namun tidak ada pasien yang harus menjalani operasi berat. Rata-rata pasien mengalami "trauma cedera" di beberapa bagian tubuhnya, seperti di kaki, tangan dan sekitar kepala, akibat tergelincir, enggan menggunakan helm ataupun mengendarai sepeda motor dalam keadaan mabuk dan ugal-ugalan, katanya. RSUP pada hari peralihan tahun itu menyiagakan 71 dokter yang khusus bertugas di instalasi rawat darurat (IRD), sehingga setiap pasien yang datang dapat ditangani dengan baik. Persiapan itu dilakukan bercermin dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya yang cukup banyak pasien datang setelah mengalami insiden saat perayaan malam tahun baru. (Ant)
No comments:
Post a Comment